Dalam konsepsi demokrasi, keberadaan pers/media massa sering disebut
sebagai pilar keempat setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Meski berada di luar sistem politik formal, keberadaan pers memiliki
posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan kepada publik
sekaligus menjadi alat kontrol sosial. Karenanya, kebebasan pers menjadi
salah satu tolok ukur kualitas demokrasi di sebuah negara. Pasca
reformasi, pers di Indonesia mengekspresikan diri seakan baru keluar
dari penjara selama 30 tahun lebih. Pembungkaman pers selama orde baru
membuat pers tidak berperan sebagaimana mestinya.
Selasa, 06 Desember 2011
Senin, 05 Desember 2011
NU Mengabdi Bangsa
Pada dasarnya NU adalah organiasasi sosial keagamaan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah. Tapi rupanya kedua bidang itu punya arti sangat luas, di antaranya mendidik dan mencerdaskan bangsa ini, serta berdakwah untuk membangun dan menjaga negara ini. Karena itu, bagi NU membela negara merupakan kewajiban syar’i.
Relasi Tokoh Agama dan Politik
Detik.com, 19 Januari 2011, Oleh Zaenal A Budiyono
Sejumlah tokoh agama belum lama ini melakukan tekanan politik ke pemerintah melalui gerakan menolak kebohongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kebohongan dimaksud merujuk sejumlah program Presiden yang belum sepenuhnya terealisasi hingga saat ini.
Peran Politik Kiai Terhadap Pemenangan Pemilukada (Study Kasus Pilkada Kabupaten Tuban 2011)
Reformaasi politik telah berhasil menggulingkan kontruksi politik rezim lama yang monolitik otoriter dan militeristik sekaligus membentangkan jalan bagi berlangsungnya demokratisasi dan transformasi sosial. Proses itu juga sering disebut sebagai transisi demokrasi. Titik tolaknya adalah peristiwa pemakzulan Presiden Soeharto dari pucuk kekuasaan pada bulan Mei 1998.
Minggu, 04 Desember 2011
Organisasi Mahasiswa: Pembelajaran dan Pengabdian
Menjadi mahasiswa adalah kesempatan. Masuk organisasi adalah pilihan. Ya, dari sekian anak negeri ini yang lulus dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) hanya sebagian kecil yang meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, besar harapan masyarakat terhadap kaum muda yang bergelut dengan dunia intelektual ini.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mengondol gelar sarjana/diploma sesegera mungkin. Tak khayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan mahasiswa.
Langganan:
Postingan (Atom)