Hipotesis
Partai yang menggunakan dalil agama sebagai legitimasi politik, sedangkan kenyataannya bertolak belakang dengan nilai dan ajaran agama, maka apatisme masyarakat terhadap partai tersebut 2x lipat dibandingkan dengan partai yang tidak menggunakan dalil agama sebagai legitimasi politik.
Partai yang menggunakan dalil agama sebagai legitimasi politik, sedangkan kenyataannya bertolak belakang dengan nilai dan ajaran agama, maka apatisme masyarakat terhadap partai tersebut 2x lipat dibandingkan dengan partai yang tidak menggunakan dalil agama sebagai legitimasi politik.
Tulisan ini hanya fokus
pada partai-partai Islam yang didirikan setelah tumbangnya Orde Baru (Orba)
1998. Tumbangnya Orba disambut dengan bermacam-macam model apresiasi politik. Munculnya
partai-partai baru pada Pemilu 1999. Ini menunjukkan gerang kebebasan
berpolitik mulai kelihatan.