Kamis, 29 Maret 2012

ISU KENAIKAN HARGA BBM DAN KAMPANYE GRATIS


Oleh M. Supriyadi
Peneliti CONCERN

A.          Salah Kaprah
Kenapa harga BBM naik…?
Pertayaan ini sangat sederhana, tapi bisa darah menjadi taruhan untuk menjawabnya. Bayangkan tidak, aktivis-aktivis jalanan berperang melawan Polisi yang disenjatai dengan pengamanan yang serba canggih. Disisi lain mahasiswa hanya bermodalkan otot, batu dan pentungan kayu. Potret hilangnya keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi ditambah dengan bantuan sang kakak (TNI) yang tidak mempunyai penanganan massa secara persuasif hanya bermodalkan pengalaman perang. Mahasiswa, LSM, serikat burung bukan musuh, melainkan masyarakat yang menyampaikan aspirasinya lewat jalanan karena ruang diskusi sudah tidak berdaya.
Semua media massa tidah ada yang ketinggalan dengan heatline masalah kenaikan harga BBM. BBM merupakan komoditi yang sangat penting, semua negara membutuhkan, bahkan saking pentingnya, sering terjadi peperangan hanya untuk memperbutkan emas hitam ini. jangan heran jika BBM makin hari harganya makin mahal. Namun bagi negara dalam daftar ini harga BBM tetap sama untuk konsumsi domestik. Harga rendah karena mereka mempunyai cadangan yang cukup besar atau untuk kepentingan politik.
Sepuluh daftar negara dengan harga BBM termurah; Pertama, Venezuela ($ 0,05 / liter atau Rp.585,-/L). Kepemimpinan Hugo Chavez pada Venezuela dipandang tegas dan indepedensi dalam setiap kebijakan politiknya. Walaupun di sisi lain Hugo terkenal dengan aliran politik internasional dan jiwa sosialis, tidak pernah mengorbankan rakyat sebagai kebijakan politik demi sebuah julukan “pengikut politik internasional”.
Kedua, Turkmenistan ($ 0.08/liter atau Rp.936,-/L). para pengamat perminyakan internasional bingung dengan kebijakan pemerintah mematok harga rendah BBM. Tidak ada yang tahu sebab-musababnya, akan tetapi kebijakan ini dilakukan supaya rakyatnya tidak merasa keberatan untuk membeli BBM. Karena dinilai semua aktivitas pada masa modern ini tidak lepas dari geraknya mesin yang membutuhkan bahan bakar minyak.
Ketiga, Nigeria ($ 0.10/liter atau Rp.1.170,-/L). Nigeria terkenal dengan negara yang mempunyai simpanan kilang minyak 10 terbesar di dunia. Tapi dalam cacatan sejarah negara kulit hitam ini tidak terlepas dengan konflik internal. Setrategi pemerintah untuk meredam konflik yang berkepanjangan, dengan menurunkan harga BBM.
Keempat, Iran ($ 0.11/liter atau Rp.1.287,-/L). Walaupun, para ahli perminyakan dunia sudah memprediksi bahwa kilang minyak di Iran akan segera habis dengan kurun waktu 75 tahun. Tapi, opini itu tidak pernah dibuat pemerintah Iran untuk “mencekik” rakyat dengan menaikan harga BBM.
Kelima, Arab Saudi ($ 0.12/liter atau Rp.1.404,-/L). Negara yang satu ini pantas kalau harga BBMnya sangat murah. Berjuta-juta kilang minyak mentah tertanam di bumi padang pasir. Di samping itu juga belum ada opini peneliti perminyakan yang menyebutkan akan habisnya kilang-kilang Arab Saudi pada kurun waktu tertentu.
Keenam, Libya ($ 0.14/Liter atau Rp.1.636,-/L). Libya, negara yang belum kering dengan darah-darah manusia yang berceceran di pinggir-pinggir jalan perkotaan akibat gemburan udara—darat pasukan Nato. Tapi, sisi lain Libya mempunyai cadangan minyak mentah yang sangat kuat, jadi sudah hal yang biasa kalau harga BBM di sana relatif murah.
Ketujuh, Kuwait ($ 0.21 / liter atau Rp.2.457,-/L). Kedelapan, Qatar ($ 0.22/litre atau Rp.2.575,-/L), harga BBM antara Kuwai dengan Qatar hanya selisih tipis. Kesembilan, Bahrain ($ 0.27/litre atau Rp.3.159,-/L). Bahrain tidak mempunyai kilang minyak yang cukup bannyak. Akan tetapi diplomasi pemerintahan  dengan negara-negara agen  minyak dunia membuat Bahrain mematok harga murah pada BBM.
Terakhir, United Arab Emirates ($ 0.37/liter atau Rp.4.300,-/L). Tidak heran kalau para miliader memimpikan untuk tinggal di UAE. Negera terkaya nomor 4 dengan kilang-kilang minyak yang ada di semua titik-titik daerah.
Dari uraian-uraian harga BBM di belahan dunia itu, menjadi bahan renungan untuk Indonesia. Mengapa Indonesia bergegas-gegas menaikan harga BBM dengan mengorbankan rakyat tingkat bawah. Di sisi lain negara-negara adiguna mempermurah harga BBM supaya mendapat simpatisan dari rakyat.
Beberapa minggu yang lalu media Investor Daily memberitakan, bahwa biaya pengolahan BBM di Indonesia perliternya hanya 4.123. akan tetapi kenyataanya dengan harga 4.500 perliter pemerintah masih menganggap rugi dan mengalami pembengkakan pada anggaran subsidi BBM.
Menurut alasan pemerintah menaikan harga BBM untuk menekan anggaran subsidi yang sudah mencapai 157%.[1] Dikuatkan dengan pengakuhan Wakil Menteri (Wamen) ESDM Widjajono dengan mempertahankan subsidi BBM akan mengabaikan sumber-sumber energi yang lain misalnya; Bahan Bakar Gas (BBG).
Sepekan lalu, pemerintah ramai dengan gagasan konvensi BBM ke BBG. Akan tetapi saat ini tidak ada realisasinya. Hanya omong kosong yang di-setting untuk mengalihkan opini publik tentang korupsi yang menghatam wajah partai penguasa. Sudah menjadi tradisi, saat isu pemerintah menjadi judul berita media, pemerintah pun disibukan dengan aksi bagai mana memalingkan pandangan masyarakat dari media.
Akan tetapi gagasan yang dibilang sedikit cerdas ini tidak dibarengi dengan pembagunan infrastruktur yang mendukung berjalannya sistem konvensi BBM ke BBG. Di samping itu BBG mempunyai kelemahan yang lebih banyak dibadingkan dengan keutamaannya. Kata Mantan Presiden Yusuf Kalla, “BBG lebih boros dari BBM, sekarang aja di Jakarta aja hanya ada segelintir Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE)”. Imbuhnya, jangan buat program baru yang membingungkan rakyat.

A.          Kampaye Gratis
Beberapa hari ini diseluruh penjuru nusantara diramaikan dengan demo jalanan penolakan kenaikan BBM. Aktifis kampus, LSM, serikat buruh dan tidak ketinggalan anggota DPR Daerah. Keterlibatan anggota DPR menimbulkan tanda Tanya yang sangat besar.
Keterlibatan anggota DPR turun ke jalan merupakan instruksi nasional atas penolakan beberapa partai tentang opsi pemerintah menaikan harga BBM. Beberapa fraksi yang menolak antar lain; Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Akan tetapi tindakan itu saya anggap salah, bukan semestinya DPR ikut-ikutan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. DPR mempunyai ruang tersediri untuk menyampaikan aspirasinya. Gerakan DPR bukan turun ke jalanan, akan tetapi menjembadani aspirasi jalanan kepada ketetapan pemerintah untuk membatalkan kenaikan hargaq BBM.
Kita sebagai rakyat harus cerdas membaca tindakan DPR yang ikut turun ke jalan. Apakah partisipasinya merupakan hal rakyat Indonesia untuk menyampaikan hak penolakan, atau mencari simpatisan rakyat menghadapi Pemilu 2014.
Jangan lagi rakyat hanya dibuat “kibul-kibulan” politisi senayan. Rakyat harus pandai membaca situasi dan kondisi untuk kemajuan dan kedewasaan bangsa. Karena kelemahan program pemerintah akan dimanfaatkan lawan politik untuk menjatuhkan prioritas politik di depan rakyat dan rakyat hanya sebagai “tumbal” politik. Rakyat harus bersatu meneriakan “jangan naikan BBM” di manapun dan kapanpun.

B.           Tuntutan
1.            Batalkan opsi kenaikan BBM, dengan kenaikan harga BBM akan perdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lainnya.
2.            Hapus program BLT atau BLSM karena program itu mombohongi rakyat dan hanya digunakan sebagai manuver politik menjelang Pemilu 2014.
3.            Pemerintah Pusat—Daerah harus fokus pada pengembangan perekonomian kerakyatan dengan meningkatkan program UKM dll.
_________________________________________
Ditulis di atas gerbong KRL
dari Stasiun Duren Kalibata menuju Jakarta Kota
Minyak, 28 Maret 2012


[1] Investor Daily, RI Negeri Paradoks BBM, Tanggal Maret 28, 2012, 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar